Buat kamu yang sudah berkecimpung di dunia teknologi tentunya nggak bakal asing dengan istilah otomasi, bukan? Otomasi industri bukan sekadar penggantian manusia menjadi mesin. Namun bagaimana teknologi bisa benar-benar terintegrasi untuk bergerak secara mandiri dalam melayani manusia.
Otomasi ini bisa memutus rantai mekanisme yang cukup panjang dan membuat hidup lebih praktis, tentunya.
Contoh terbaru adalah Tesla, mobil yang dapat berkendara secara otomatis dengan memberikan tujuan saja. Ada pula chatbot yang bisa menyiapkan jawaban secara cepat tanpa harus menunggu tanggapan dari customer service.
Lalu bagaimana dampak otomasi industri terhadap ekonomi Indonesia di ranah industri 4.0? Kita cari tahu bareng, yuk Sob!
Nggak perlu administrasi ribet, lagi Sob!
Sebagai warga +62, bukan rahasia lagi jika administrasi di Indonesia adalah salah satu yang membuat kesal dan ribet. Hal ini dikarenakan ada langkah-langkah yang harus dilalui karena tidak ada integrasi data.
Dengan adanya otomasi industri, berbagai administrasi seperti pendaftaran hak cipta ataupun pengurusan surat izin dapat dicetak dan dikirim dengan mudah. Misalnya saja dengan penggunaan mesin scanner yang bisa membaca berkas dengan cepat dan mengirimkannya langsung ke database hak cipta.
Otomasi industri membantu mengurangi pekerjaan yang membosankan dan repetitif
Bagi millennials dan gen Z, tentunya bekerja menjadi ‘admin’ bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Kamu harus berada di balik tumpukan berkas membosankan dan harus melakukan tindakan yang sama, seperti stempel berkas.
Otomasi industri berhasil menghapuskan pekerjaan ini dan memberikan kesempatan bagi pekerja untuk mengalokasikan tenaganya di pekerjaan yang lebih kompleks.
Contohnya admin dinas perdagangan yang dulu hanya bagian fotokopi, kini mungkin bisa menjadi penerima tamu atau pun memberikan pelatihan terkait penggunaan otomasi industri bagi pelaku usaha.
Apakah manusia akan sepenuhnya tergantikan oleh mesin?
Jika dilihat-lihat, sepertinya cukup mengerikan ya ketika teknologi mengambil alih kehidupan kita!
Nyatanya, mesin tidak akan pernah menggantikan manusia! Khususnya dalam hal emosional dan pikiran yang kompleks.
Bayangkan jika kamu pergi ke dokter dan bercerita keluh kesahmu, lalu hanya dijawab “Beli ini dan itu agar sembuh.” Tentu kamu menginginkan adanya perhatian dan empati, bukan?
Begitu pula dengan pekerjaan yang cukup kompleks. Seperti wawancara kerja dan penggalian data kelayakan bisnis atau usaha melalui interview. Data bisa ditipu, tapi karakter manusia tidak akan bisa menutupi aslinya!
Otomasi industri bisa memunculkan pekerjaan baru yang tidak pernah terpikir sebelumnya
Memang pekerjaan yang membosankan akan menutup kesempatan kepada para calon pelamar, namun hal ini dikompensasikan dengan kebutuhan manusia di bidang lain yang lebih tinggi.
McKinsey memprediksi bahwa otomasi bisa menutup 23 juta lapangan pekerjaan, tapi meningkatkan hingga 46 juta lapangan pekerjaan baru!
Contohnya? Seperti Grab dan Gojek yang tiba-tiba muncul dan mengubah wajah ekonomi Indonesia!
Kecerdasan manusia akan lebih berharga daripada pekerjaan kasar
Indonesia harus menciptakan kebijakan edukasi yang lebih baik lagi agar tingkat pendidikan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dikarenakan pekerjaan kasar akan menghilang dan tergantikan dengan pekerjaan kompleks.
Tentunya, pekerjaan kompleks membutuhkan cara berpikir yang lebih tinggi, pula. Namun bukan berarti kejuruan tidak akan diapresiasi.
Spesialisasi akan menjadi pilihan terbaik, seperti mekatronika atau pun elektronika. Jadi ini kesempatan besar untuk kamu yang bersekolah di SMK dan mengambil jurusan yang terspesialisasi!
Itulah 5 prediksi peranan otomasi industri di ekonomi Indonesia. Salah satu pekerjaan yang mungkin akan dicari di masa depan tentu berkaitan dengan teknologi, seperti pelayanan server terbaik di Indonesia. Jagoan Hosting sebagai penyedia VPS-X dengan harga terjangkau menawarkan kepada kamu untuk segera menggunakan layanan server kami agar tidak berebut dengan kebutuhan industri di masa depan! Yuk coba Jagoan Hosting sekarang!
