Untuk menghasilkan situs terbaik dan memiliki banyak pengunjung, membutuhkan technical SEO strategi unggulan. Strategi ini harus dimulai dari tingkat dasar lengkap dengan pencarian keyword, hingga on page dan off page.
Sebetulnya apa itu teknis SEO dan mengapa wajib melakukan optimasi? Tentunya agar situs berjalan baik dalam pencarian organik.
Apa Itu Technical SEO?
Mungkin, ada yang masih awam dengan teknis SEO. Secara umum technical SEO adalah sebuah langkah yang sebaiknya dilakukan untuk mengoptimalkan situs website.
Technical SEO adalah bagian dari optimasi mesin pencari (SEO) yang fokus pada aspek teknis dan struktural dari sebuah situs web untuk meningkatkan kinerja SEO-nya.
Salah satu tujuan dari technical SEO adalah memastikan bahwa situs web dapat di-crawl dan diindeks dengan baik oleh mesin pencari, sehingga memudahkan mesin pencari untuk menemukan dan menampilkan situs web tersebut dalam hasil pencarian.
Technical SEO juga dapat membantu memperbaiki kekurangan pada situs web yang dapat memengaruhi kinerja SEO, seperti konten duplikat, broken link, redirect yang tidak optimal, dan lain sebagainya.
Optimasi Technical SEO yang Wajib Dioptimasi
Sebelum memulai langkah strategi, perlunya melakukan pembenahan pada dasar technical SEO checklist. Hal basic ini mencakup pengaturan Google Search Console dan Bing webmaster tools, install SEO plugin, membuat sitemap hingga penambahan robot.txt.
Jika hal basic telah lengkap dapat melanjutkan langkah untuk melakukan strategi lanjutan untuk optimasi secara teknis. Tujuannya adalah situs dapat diakses dengan mudah, crawling cepat, lebih mudah terindex mesin pencarian dan performa meningkat pesat.
Apa saja technical SEO checklist yang wajib dioptimasi, dapat cek selengkapnya berikut ini.
1. Penggunaan HTTPS
Langkah pertama adalah situs website telah menggunakan https. Google sendiri telah merumuskan peringkat web dari penggunaan https sejak 2014.
Dengan adanya https akan meningkatkan komunikasi terbaik antara pemilik situs dengan pengunjung dan pengguna sekaligus.
Selain itu perlunya memahami akan SSL atau Secure Socket Layer sebagai salah satu pengamanan terbaik sebuah situs. Jadi, sangat penting dengan adanya https sebagai langkah awal untuk mengoptimasi SEO situs dengan baik.
2. Kecepatan Website
Jika membukanya saja lama, maka akan sangat sulit masuk halaman utama bahkan peringkat utama mesin pencari. Maka, untuk mengecek metrik kecepatan ini berlangsung dengan baik bisa melalui Pagespeed Test dan perlu melakukan optimasi kecepatan dari websitemu.
Dari tes tersebut akan terlihat seberapa cepat website saat pengunjung membukanya, apakah lama atau cepat. Jika terlalu lambat, perlu melihat bagian mana yang perlu diperbaiki, dapat cek dari template, ukuran gambar yang terlalu besar atau faktor lain.
Baca juga: Cara Mempercepat Loading Website Anti Lemot (7 Langkah)
3. Robot. TXT
Robot.txt adalah sebuah file teks khusus yang ditempatkan di direktori root (utama) suatu situs web. File robot.txt ini berfungsi sebagai instruksi untuk para robot (atau crawler) mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo, dan lainnya ketika mereka mengunjungi situs web.
File robot.txt memberikan informasi tentang halaman atau bagian situs web yang boleh dan tidak boleh diindeks oleh mesin pencari. Dalam file ini, pengguna dapat menentukan daftar halaman atau direktori yang tidak boleh diindeks oleh mesin pencari dan juga menentukan aturan atau parameter untuk bot dalam mengindeks halaman atau bagian tertentu dari situs web
3. Crawling
Crawling adalah proses di mana mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo, dan lainnya menjelajahi atau mengumpulkan informasi dari halaman web di seluruh internet untuk dimasukkan ke dalam indeks mereka.
Crawling merupakan salah satu tahap penting dalam proses optimasi mesin pencari (SEO), karena mesin pencari hanya dapat menampilkan hasil pencarian yang relevan jika mereka memiliki indeks yang lengkap dan terbaru. Oleh karena itu, penting bagi pemilik situs web untuk memastikan bahwa situs mereka mudah diakses dan dapat di-crawl oleh mesin pencari.
4. Indexing
Dalam proses indexing, mesin pencari juga akan menentukan relevansi dan otoritas suatu halaman web dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kata kunci, kualitas konten, popularitas halaman, dan faktor-faktor lainnya yang memengaruhi kinerja SEO.
Setelah halaman web diindeks, mesin pencari dapat menampilkan halaman tersebut sebagai hasil pencarian jika terdapat kueri atau kata kunci yang sesuai dengan konten halaman.
Baca juga: 10+ Cara Cepat Agar Web & Artikelmu Terindex Google
3. Canonical URL
Konten yang bagus dalam sebuat situs apabila original dan tidak ada plagiasi pada bagian isinya. Jika ada yang terbukti plagiat atau sama dengan konten lain maka akan tidak bagus bagi situs.
Cara menghindarinya dengan adanya canonical url untuk crawl dan melakukan indeks url dengan cepat. Menyediakan canonical url untuk menghindari adanya plagiasi yang mungkin terjadi sehingga konten aman untuk tayang.
4. Memperbaiki Broken Link
Broken link atau tautan rusak sangat mengganggu pengunjung ketika klik pada laman situs. Saat memberikan tautan link dalam sebuah situs, pastikan tautan tersebut hidup dan aman. Aman artinyaa benar-benar ada kontennya dan tidak not found.
Jika error maka pengunjung yang klik akan kecewa dan memiliki pengalaman yang kurang bagus dalam situs tersebut. Padahal link yang ada dalam halaman situs bertujuan untuk mengarah pada halaman yang memang ingin dituju.
Jika terjadi broken link, segera memperbaikinya dengan menghilangkan tautan yang bersangkutan. Caranya cek secara berkala broken link yang ada sehingga situs WordPress atau blogspot memiliki performa terbaik tanpa ada broken link satupun.
5. Tidak ada Redirect Berulang
Optimasi technical SEO selanjutnya adalah tidak ada redirect berulang yang akan menghambat peningkatan peringkat situs. Terjadinya redirect karena pengalihan url awal ke url yang dituju. Maka ketika akan mengalihkan url, perlu ketepatan dan memeriksa dengan baik.
Pemeriksaan bisa menggunakan redirect checker agar peralihan tidak panjang yang mengarah pada url awal. Jika terlalu panjang pengunjung kesulitan mendapatkan url yang dituju. Bahkan proses crawling dan pengindeksan akan tidak berjalan dengan baik.
6. Menggunakan Struktur URL SEO Friendly
Url SEO friendly lebih memudahkan pengunjung untuk mengingat saat mencarinya melalui mesin pencarian. Url yang terlalu panjang kurang praktis dan tentu saja tidak mudah diingat.
Pilihan SEO checker dengan url pendek, mudah diingat dan praktis bisa dengan menggunakan kata kunci terbaik. Pengaturan pada pilihan url menjadi pilihan tepat pemilik situs sebelum menayangkan konten pada halaman situs.
Dengan SEO friendly maka pengunjung lebih mudah dalam mencari sesuai kebutuhan dan terdeteksi mesin pencarian.
7. Situs Mobile Friendly
Terdapat banyak pilihan untuk SEO analysis tools untuk melihat sejauh mana perkembangan performa situs. Performa terbaik tentu saja situs sudah mobile friendly yaitu bisa diakses secara mudah dan cepat menggunakan perangkat HP, laptop atau PC.
Jika situs hanya bisa diakses melalui PC tentunya akan lambat dalam peningkatan performa. Salah satu metrik dalam mesin pencarian adalah situs yang mobile friendly, bisa diakses melalui banyak perangkat sekaligus.
Jika belum, maka harus diubah agar kompatibel untuk perangkat seluler ataupun versi desktop. Pengujian responsivitas bisa melalui mobile friendly test.
8. Menerapkan Data Terstruktur Google
Data terstruktur Google bisa menggunakan skema markup untuk penampilan cuplikan konten saat pengunjung melakukan pencarian. Pencarian organik dengan data terstruktur dan terskema dengan baik akan meningkatkan traffic pencarian secara berkelanjutan.
Bahkan adanya cuplikan akan menarik dengan pencarian organik dan dipastikan lebih banyak pengunjung yang mampir. Untuk data terstruktur ini bisa menambahkan fitur tools tertentu untuk optimalisasi konten pada situs website.
9. Cek Kedalaman Halaman
Maksud dari kedalamaan halaman adalah sejauh mana sebuah situs mampu diakses oleh mesin pencarian. Apabila terlalu sulit bahkan adanya 5 pengalihan dan tetap tidak menemukan maka Google akan menghentikan crawling.
Jika sudah berhenti secara otomatis konten tersebut tidak akan di crawling dan tidak bakal terindeks oleh Google. Hal ini menjadi perhatian penting karena artinya konten tidak mudah ditemukan dan akan sia-sia adanya.
14. Memperbaiki Struktur Konten
Selain keyword utama dan turunan ada yang namanya on-page technical SEO checklist sebagai praktik untuk optimalkan internal situs web. Penerapan yang paling utama untuk pemeriksaaan dan perbaikan heading.
Heading lebih memudahkan pengunjung ketika membutuhkan kinerja cepat dalam sebuah konten. Hanya dengan klik pada heading maka akan muncul secara lengkap sesuai keinginan. Heading bisa melalui judul (H1), sub judul (H2) atau sub sub judul (H3).
Cara tersebut sangat praktis dan ada baiknya menambahkan keyword utama dalam tag heading untuk memudahkan pencarian. Heading berguna sebagai penanda poin penting maka kata kunci pada bagian H1 dan H1 menjadi urgent dalam mesin pencarian.
15. Memaksimalkan Meta Description
Meta deskripsi merupakan on page SEO berikutnya yang penting untuk dicantumkan. Cara penulisan meta deskripsi terbaik dengan memberikan keyword utama dengan kalimat informatif tentang isi dari artikel yang tayang.
Panjang dalam meta deskripsi sebaiknya antara 50 hingga 160 karakter saja. Selain meta deskripsi ketika menuliskan judul konten jangan terlalu panjang atau terlalu pendek. Buat judul menarik dengan jumlah 50 hingga 60 karakter saja.
Meskipun demikian ada konten yang memang memberikan judul sangat panjang dengan alasan tertentu. Jika terlalu panjang bisa disikapi dengan memberi url singkat dan padat melalui pengaturan sebelum tayang.
10. Gambar dengan Alt Tag
Optimalisasi SEO selanjutnya gambar menggunakan alt tag sebagai deskripsi dari gambar suatu konten. Alternative teks bertujuan untuk melakukan crawler supaya lebih mudah terindeks Google.
Dari gambar dengan alt tag maka mendapatkan performa terbaik dari Google image.
11. Menambahkan Internal Link
Tautan internal atau internal link bisa menjadi salah satu upaya jitu untuk mendongkrak popularitas konten lain dalam situs yang sama. Maka, saat membuat konten perlu menambahkan internal link yang berhubungan langsung dengan isi konten.
Navigasi situs dalam memaksimalkan SEO on-page ini lebih memudahkan dalam crawl dan pengindeksan Google. Bahkan pengunjung memiliki pengalaman berlebih dengan langsung klik ke link yang tertaut ke konten dari situs yang sama.
Penutup
Banyak cara technical SEO checklist yang wajib dilakukan untuk optimalisasi situs. Baik melalui perbaikan dasar, on page SEO dan off page SEO. Dengan usaha maksimal traffic situs meningkat, masuk halaman utama Google dan performa bagus. Jadi bagaimana, sudah tahu kan tahapan yang harus dilakukan? Semoga artikel ini bermanfaat ya!