Tips dokumentasi yang menarik dan penuh makna disampaikan oleh Reynaldo Putra Video Creator Beon Intermedia. Dalam membuat dokumentasi kegiatan, baik video maupun foto harus menyajikan visual menarik, bisa bercerita dan penuh makna.
Selengkapnya, baca artikel ini, yah!
Teknik EDFAT
Teknik pengambilan foto yang beragam seperti entire, detail, frame, angle, dan time membantu menghasilkan visual yang lebih bervariasi dan menarik. Setiap teknik ini memiliki keunikan dalam cara menampilkan objek atau suasana tertentu, memberikan kedalaman dan cerita pada hasil foto.
Bagi siswa SMK yang ingin memperkuat keterampilan visual mereka, mempelajari teknik-teknik ini bisa memberikan keunggulan dalam menyampaikan cerita atau informasi secara visual yang menarik.
Teknik Entire adalah teknik di mana foto diambil untuk menampilkan keseluruhan subjek atau latar dalam satu bingkai. Tujuannya adalah untuk menunjukkan ruang atau area besar agar audiens bisa memahami konteks dari suatu objek atau kegiatan.
Misalnya, dalam memotret proyek kelompok di workshop sekolah, siswa bisa menggunakan teknik entire untuk menampilkan keseluruhan ruang bengkel beserta aktivitas yang sedang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.
Teknik ini sangat cocok digunakan untuk menangkap suasana yang luas dan detail dari sebuah tempat atau kegiatan.
Teknik Detail adalah kebalikan dari entire, di mana fokus foto berada pada bagian spesifik atau detail dari suatu objek. Teknik ini membantu menonjolkan elemen-elemen kecil yang mungkin terlewatkan dalam pengambilan foto secara keseluruhan.
Sebagai contoh, siswa SMK yang ingin memamerkan hasil kerajinan tangan atau desain mesin bisa menggunakan teknik ini untuk memotret bagian-bagian penting seperti ukiran atau komponen mekanik yang rumit.
Teknik detail membantu audiens melihat keunikan atau kualitas dari karya tersebut, membuatnya tampak lebih menarik dan berharga.
Teknik Frame adalah teknik yang menggunakan elemen-elemen sekitar untuk membingkai subjek utama di dalam foto. Dengan memanfaatkan objek di sekitar sebagai bingkai, teknik ini memberi kesan bahwa subjek berada dalam ruang yang lebih sempit dan terfokus, sehingga lebih mudah menarik perhatian.
Sebagai contoh, saat memotret teman yang sedang bekerja di depan komputer, siswa bisa menggunakan pintu atau jendela sebagai bingkai alami untuk subjek utama. Teknik frame ini memberi efek kedalaman dan fokus pada foto, serta menciptakan komposisi yang lebih menarik.
Teknik Angle merujuk pada sudut pengambilan foto yang bervariasi, misalnya dari sudut rendah (low angle), sudut tinggi (high angle), atau sudut lurus (eye level).
Teknik ini bertujuan untuk menciptakan perspektif yang berbeda, membuat subjek terlihat lebih dramatis atau memberikan kesan tertentu.
Misalnya, mengambil foto dari sudut rendah pada sebuah bangunan karya siswa SMK jurusan arsitektur bisa memberi kesan bahwa bangunan tersebut terlihat lebih besar dan mengesankan. Sebaliknya, foto dari sudut tinggi bisa membuat pemandangan atau susunan benda terlihat lebih rapi dan simetris.
Teknik Time berkaitan dengan pengambilan foto pada momen atau waktu tertentu, seperti pagi hari, senja, atau saat kondisi cuaca spesifik, yang bisa memberikan suasana unik pada foto.
Teknik ini sangat berguna untuk menciptakan mood yang khas pada hasil foto, misalnya mengambil foto di pagi hari saat cahaya lembut menyinari objek dapat memberikan kesan tenang dan natural.
Contoh lainnya adalah memotret teman yang sedang bekerja pada sore hari saat matahari terbenam, menghasilkan siluet yang dramatis. Dengan memahami waktu yang tepat, siswa bisa menangkap suasana yang lebih artistik dan membangun cerita dalam foto tersebut.
Teknik Pengambilan Gambar Video
Teknik pengambilan video yang mencakup zoom, pan, tilt, moving, dan tracking menawarkan variasi visual yang dinamis untuk menonjolkan subjek atau menambah kedalaman pada cerita.
Penguasaan teknik ini memungkinkan siswa SMK untuk menciptakan video yang lebih hidup dan menarik, sehingga bisa menyampaikan pesan secara lebih efektif dan mempertahankan perhatian audiens.
Dalam produksi video, setiap teknik ini memiliki karakteristik unik yang memberikan nuansa atau gerakan tertentu, membuat video tampak lebih profesional dan menarik untuk ditonton.
Teknik Zoom adalah teknik mengubah fokus kamera untuk mendekatkan atau menjauhkan subjek, biasanya dilakukan tanpa menggerakkan kamera secara fisik. Zoom in dapat digunakan untuk menyoroti detail atau ekspresi wajah, menambahkan intensitas dan fokus pada subjek.
Misalnya, ketika siswa ingin memperlihatkan detail kerja mereka pada mesin, mereka bisa menggunakan zoom in untuk memfokuskan pada komponen tertentu.
Sebaliknya, zoom out dapat menunjukkan konteks atau latar yang lebih luas, misalnya dari close-up alat menuju seluruh area bengkel, memberikan kesan ruang dan skala yang lebih jelas kepada penonton.
Teknik Pan melibatkan pergerakan kamera dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya, tetapi tetap pada posisi yang sama tanpa mengubah sudut vertikal. Teknik ini sangat efektif untuk menampilkan keseluruhan pemandangan atau menyampaikan pergerakan secara horizontal.
Sebagai contoh, saat merekam kegiatan di ruang kelas praktik atau bengkel, siswa bisa menggunakan pan untuk menunjukkan semua aktivitas yang sedang berlangsung dari satu ujung ruangan ke ujung lainnya.
Gerakan pan ini membantu penonton merasakan suasana dan memahami keseluruhan ruang dengan lebih baik, seakan-akan mereka ada di dalam situasi tersebut.
Teknik Tilt adalah teknik menggerakkan kamera secara vertikal, ke atas atau ke bawah, dari posisi yang tetap. Teknik tilt sering digunakan untuk menunjukkan skala atau ukuran subjek yang lebih besar, seperti bangunan atau karya seni besar, dengan memberi kesan visual bertahap dari bawah ke atas atau sebaliknya.
Misalnya, siswa yang ingin menampilkan detail mesin besar atau struktur bangunan yang dirancang dapat menggunakan tilt up untuk memperlihatkan ketinggian atau tilt down untuk memperlihatkan elemen detail dari atas ke bawah. Tilt menciptakan efek dramatis yang menambah dimensi pada subjek dan memberi penonton perspektif yang menarik.
Teknik Moving melibatkan perpindahan kamera secara fisik dari satu titik ke titik lain sambil merekam, memberikan kesan dinamis pada video. Dengan moving, kamera bisa bergerak mendekati atau menjauhi subjek, mengelilingi subjek, atau bergerak dari satu titik ke titik lain untuk memberikan pandangan yang lebih mendalam.
Contohnya, saat siswa ingin merekam proses perakitan produk, mereka bisa menggunakan moving untuk mengikuti alur kerja dari satu alat ke alat lainnya, menciptakan pengalaman yang lebih dekat dan personal bagi penonton. Teknik ini menambah interaksi dengan subjek dan menciptakan kesan yang lebih immersive.
Teknik Tracking adalah teknik merekam sambil mengikuti subjek yang bergerak, biasanya dengan kecepatan yang sama sehingga subjek tetap berada di tengah bingkai. Teknik ini sering digunakan untuk menangkap pergerakan yang lebih alami dan halus, misalnya saat siswa sedang berjalan sambil menjelaskan sesuatu atau saat teman mereka beraktivitas di workshop.
Dengan tracking, video tampak lebih profesional dan memberi penonton kesan seolah mereka mengikuti subjek secara langsung. Teknik ini dapat dilakukan dengan peralatan seperti stabilizer atau slider untuk hasil yang stabil, atau bisa juga dengan handheld yang mengutamakan kesan dinamis.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Tips dokumentasi dalam KIM. Ingin tahu tips dan trik lainnya, ikuti selalu event kami dan baca artikel kami lainnya, yah!