UKM Wajib Tahu Tahapan Pembukuan Sederhana untuk Bisnis

Tips pembukuan UKM
Tips pembukuan UKM

Setiap usaha baik itu usaha besar maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) memerlukan pembukuan keuangan contohnya pembukuan sederhana untuk UKM ataupun pembukuan dengan perangkat lunak. Pembukuan ini tentu saja untuk melihat bagaimana alur keuangan usaha yang kita jalankan, berapa besar keuntungan dan kerugian yang didapat, serta mengetahui apakah usaha kita berkembang dengan baik atau bahkan mengalami kemunduran.

Seberapa kompleks pembukuan yang diperlukan tentu berdasarkan seberapa besar usaha yang kita jalankan. Pembukuan sederhana sekiranya sudah cukup untuk usaha kelas kecil dan menengah. Untuk perusahaan besar tentu memerlukan pembukuan yang lebih kompleks yang membutuhkan sebuah perangkat lunak serta seorang akuntan untuk mengelolanya.

Sesuai judul di atas, kali ini kita akan lebih fokus dalam membahas pembukuan sederhana untuk UKM. Pada dasarnya yang dibutuhkan dalam pembukuan sederhana adalah neraca keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Contoh pembukuan sederhana adalah pembukuan yang pernah kita dapat di bangku SMA. Jadi pembukuan sederhana bisa dipelajari dan dibuat dengan mudah.

Laporan yang dibutuhkan dalam pembukuan sederhana meliputi:

Neraca

Yang perlu dicatat dalam neraca adalah aset, kewajiban dan modal yang kita miliki. Aset adalah harta yang dimiliki sebuah usaha sebagai contoh uang kas dan perlengkapan yang ada di dalam usaha. Kewajiban adalah dana usaha yang diberikan oleh pihak ketiga, dengan kata lain hutang yang wajib dibayar oleh pemilik usaha kepada pihak ketiga yang memberi dana. Modal adalah dana usaha yang ditanamkan si pemilik untuk menjalankan usahanya. Besar jumlah aset harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah jumlah modal.

Cek Konten Lainnya:
10 Tips untuk Menumbuhkan Bisnis Rumahan Bermodal Minim

Aset = Kewajiban + Modal

Neraca biasanya dibuat sekali dalam satu periode dengan rentang waktu umumnya satu tahun. Para pemilik usaha biasanya membuat neraca di akhir tahun yaitu 31 Desember.

Laporan laba rugi

Yang dicatat dalam laporan laba rugi adalah aktivitas usaha yang kita lakukan berupa hasil jumlah penjualan yang kita lakukan dan biaya yang harus kita keluarkan. Kita bisa mengetahui apakah usaha kita mendapatkan keuntungan atau kerugian dari selisih hasil penjualan yang didapat dengan beban biaya yang dikeluarkan.

Laporan arus kas

Sesuai namanya, yang dicatat dalam laporan arus kas adalah arus pemasukan dan pengeluaran uang kas yang kita lakukan dalam satu periode. Laporan arus kas harus lengkap data-datanya termasuk sumber kas serta tanggal transaksi. Sebagai contoh kita melakukan transaksi pembelian dengan toko A, di laporan arus kas harus ditulis tanggal transaksi, objek transaksi berupa apa, dengan siapa kita melakukan transaksi, dan seberapa besar biaya yang harus kita keluarkan. Setiap bukti transaksi yang kita lakukan, baik itu transaksi penjualan atau pembelian, harus dilampirkan di dalam laporan arus kas.

Tahapan membuat pembukuan sederhana untuk UKM

  1. Kumpulkan seluruh data transaksi

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan seluruh data transaksi yang kita lakukan. Data transaksi bisa berupa faktur, kuitansi, surat perjanjian, bukti transfer bank, wesel, akte, dll. Setelah semua data transaksi dikumpulkan, lakukan analisis mengenai keabsahan nilai data tersebut serta bagaimana statusnya.

  1. Membuat jurnal transaksi

Tahapan selanjutnya adalah memasukan nilai transaksi ke dalam jurnal transaksi berdasarkan data-data transaksi yang sudah kita analisis. Jurnal transaksi bisa dilakukan di penghujung hari setelah transaksi-transaksi usaha dalam satu hari sudah selesai dilakukan dan data-datanya dikumpulkan menjadi satu. Namun sebaiknya jurnal transaksi dibuat sesaat setelah dilakukannya transaksi baru, guna menghindari adanya transaksi yang luput dibukukan. Perlu diperhatikan bahwa debet dan kredit di dalam jurnal transaksi harus seimbang jumlahnya.

  1. Membuat buku besar

Buku besar adalah kumpulan dari jurnal-jurnal transaksi. Jika sebelumnya di jurnal transaksi, transaksi dikumpul dan dicatat menjadi satu. Lain halnya dengan di Buku Besar. Buku besar lebih terstruktur dengan mengumpulkan transaksi-transaksi sejenis ke dalam satu kelompok sebagai contoh transaksi yang menyangkut uang kas dikumpulkan menjadi satu kelompok, dan transaksi yang menyangkut aset-aset dikelompokkan menjadi satu.

  1. Membuat laporan keuangan

Laporan keuangan dibuat berdasarkan data-data yang kita buat di dalam buku besar. Laporan keuangan biasanya dibuat setahun sekali menjelang penutupan buku. Di dalam laporan neraca keuangan, jumlah saldo debit dan kredit harus seimbang. Jika tidak seimbang, cek kembali apakah ada transaksi yang luput dicatat atau salah dicatat.

Cek Konten Lainnya:
Parade Promo #PemudaJagoan 2017 : Hosting, Domain & VPS Murah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pembukuan sederhana untuk UKM

  • Setiap transaksi yang sudah dibayar atau terbayar harus dicatat. Sekecil apapun transaksi yang Anda lakukan harus segera dicatat. Jika perlu, siapkan buku yang berbeda antara transaksi masuk dan transaksi keluar. Transaksi yang belum dibayar atau terbayar tidak usah dimasukkan ke dalam pembukuan namun tetap perlu didokumentasikan.
  • Pisahkan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Hal ini untuk memudahkan Anda melakukan analisis perkembangan usaha Anda. Transaksi pribadi bisa membuat transaksi keuangan usaha menjadi rancu. Sehingga Anda akan kesulitan melihat apakah usaha Anda mengalami keuntungan atau kerugian.
  • Pastikan setiap transaksi yang Anda lakukan memiliki bukti yang konkret. Tata dan simpan bukti-bukti transaksi di tempat yang aman. Jika perlu bukti-bukti ini dipisahkan sesuai jenis transaksi lalu disimpan di dalam folder yang berbeda. Bukti-bukti transaksi ini bisa dijadikan kelengkapan dalam pembukuan Anda nanti.
  • Atur pembukuan Anda dengan rapi untuk memudahkan Anda menganalisis kondisi keuangan usaha Anda nanti.
  • Mintalah bantuan seseorang yang lebih memahami mengenai pembukuan keuangan jika Anda mengalami kesulitan dalam membuat pembukuan sederhana untuk UKM.

Nah, jadi bagaimana? Sudah tahu kan untuk UKM sekalipun Anda patut membuat sebuah pembukuan untuk memudahkan dalam melakukan pengawasan pada bisnis Anda. Ini pun berguna untuk membantu Anda mengembangkan bisnis UKM di kemudian hari. Jadi sudah harus membuatnya ya setelah membaca artikel ini. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
8 Kesalahan Sosial Media Marketing yang Sering Dilakukan
Read More
8 Kesalahan Sosial Media Marketing yang Sering Dilakukan
Belajar memahami sosial media sebagai sarana promosi memang asik dan tidak ada habisnya. Bayangkan betapa banyaknya pengguna aktif…
Read More
Membangun Bisnis Online dengan WordPress, Kenapa Harus?
Kamu pasti setuju, memiliki bisnis di era digital seperti saat ini bukanlah hal yang sulit. Sudah banyak kemudahan…