Sebagai pemilik website bisnis tentu tidak ingin mengalami downtime karena bisa menimbulkan efek kerugian dari sisi pendapatan. Oleh karena itu, penting memilih layanan hosting dengan uptime server yang tinggi.
Uptime pada server yang terjaga bisa memberikan dampak yang positif bagi bisnis atau pelanggan. Pelanggan akan merasa puas ketika akses website bisnis kamu berjalan lancar tanpa masalah downtime.
Lantas, apa saja dampak downtime pada situs web? Bagaimana cara meningkatkan uptime pada server situs web? Bagaimana tips memilih uptime yang tinggi? Yuk, cari tahu jawabannya lewat pembahasan di bawah ini, Sob!
Apa itu Uptime Server?
Uptime adalah metrik yang digunakan untuk mengukur keandalan suatu server yang mengacu pada jumlah waktu server aktif. Biasanya, uptime ditulis dalam persentase angka untuk menunjukkan tingkat keandalannya.
Semakin tinggi angka persentase uptime server, maka semakin bagus hosting dan sedikit waktu mengalami gangguan atau downtime. Jika uptime menunjukkan angka 90,98%, maka hosting sering mengalami downtime.
Namun, jika persentase uptime berada di angka 99,99%, maka dipastikan hosting server bagus dan selalu aktif. Dengan begitu, akses website tidak akan mengalami masalah down atau sulit untuk mengaksesnya.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu uptime sebelum kamu memilih hosting. Jika kamu tidak bisa mengukur metrik uptime, maka kamu bisa tanyakan kepada CS terkait angka metrik yang tertera.
Mengapa Uptime Server Penting?
Uptime adalah faktor penting yang harus kamu perhatikan saat memilih hosting karena berhubungan langsung dengan reputasi dan aksesibilitas website. Adapun alasan uptime server penting untuk website sebagai berikut:
1. Ketersediaan Akses Pengguna
Jika update untuk server website memiliki persentase tinggi, maka pengguna bisa mengaksesnya dengan lancar. Pengguna bisa memperoleh informasi yang mereka perlukan dan melakukan transaksi dengan mudah.
2. Kepercayaan dan Reputasi
Uptime server yang tinggi membantu membangun kepercayaan pengguna terhadap website kamu. Dengan begitu, otomatis citra dan reputasi website akan meningkat karena aksesnya yang mudah tanpa hambatan.
3. Dampak Terhadap Pendapatan
Jika website bisnis kamu bergantung pada transaksi online atau iklan, maka perlu uptime tinggi. Ketika website sering down akan berdampak pada pembelian atau melihat konten yang bisa menghasilkan pendapatan.
4. Mempengaruhi Peringkat SEO
Jika website sering down, maka bisa mempengaruhi peringkat SEO dan mengurangi peringkat di halaman mesin pencarian Google. Google sangat mempertimbangkan keandalan dan ketersediaan server website.
5. Pengalaman Pengguna
Pengguna akan merasa terganggu dengan website yang sering downtime, terutama saat proses transaksi atau mencari konten yang dibutuhkan. Dengan uptime yang tinggi tentu bisa menjaga pengalaman pengguna.
Dampak Downtime Pada Website
Ketika server down atau mengalami downtime, ini bagai mimpi buruk bagi pemilik website. Downtime bisa membuat website sulit pengguna akses. Lalu, apa dampak downtime terhadap website? Berikut penjelasannya.
1. Reputasi Website Negatif
Jika website sering downtime, maka kemungkinan besar citra dan reputasi website menjadi negatif. Pengguna atau pelanggan tidak akan pernah kembali mengunjungi website kamu yang sering mengalami down.
Dampak lainnya, pengguna website akan menganggap kamu tak serius mengelola website. Bukan tidak mungkin, website kamu benar-benar ditinggalkan dan mereka mencari alternatif website lain yang lebih baik.
2. Menimbulkan Kerugian
Server website bisnis online yang sering downtime berpotensi mengalami kerugian yang tidak sedikit apalagi jika website bisnis tersebut sudah besar. Kerugian server sering down bisa berupa kerugian finansial.
Selain kerugian finansial, kamu juga bisa mengalami kerugian waktu karena perlu waktu untuk mencari solusi agar website segera pulih. Hal ini tentu mempengaruhi produktivitas waktu kamu yang terbuang.
3. Menurunkan Peringkat Website
Website sering offline atau downtime bisa berdampak pada penurunan peringkat di mesin pencarian Google. Google pun sangat menghindari website yang downtime muncul di halaman teratas hasil pencarian.
Meski demikian, Google masih memberikan toleransi selama satu hari bagi website yang downtime. Namun, jika downtime lebih lama hingga hitungan minggu, maka peringkat website akan semakin turun di Google.
4. Menurunkan Kepuasan Pelanggan
Dampak yang bisa kamu rasakan apabila website mengalami downtime adalah tingkat kepuasan pelanggan menurun. Hal ini karena layanan pelanggan ikut terhenti sehingga pelanggan tidak terlayani dengan baik.
Downtime server merupakan bentuk layanan yang tidak baik, sehingga harus segera diperbaiki. Apalagi website bisnis kamu sudah besar, tentunya tidak ingin kehilangan loyalitas pelanggan dan juga pendapatan.
Cara Menghitung Uptime Server
Jika kamu ingin memakai layanan hosting, maka pertimbangkan angka persentase uptime yang akan kamu gunakan. Kamu bisa menghitung persentase uptime sendiri dengan cara yang mudah tanpa bantuan aplikasi.
Cara menghitung persentase uptime server bisa kamu lakukan dengan membagi jumlah total waktu tersedia dengan waktu aktif website kamu dikali 100%.
Sebagai contoh, website kamu sudah aktif selama 1 tahun dan mengalami downtime selama 48 jam dalam setahun tersebut. Lantas, berapa persentase uptime pada server? Berikut ini cara menghitungnya.
365 hari x 24 jam = 8760 jam aktif
8.760 jam aktif – 48 jam tidak aktif = 8.712 jam tersedia
8.712 jam tersedia / 8.760 jam aktif x 100% = 99,45% uptime
Contoh lain, website kamu mengalami downtime selama 5 jam dalam sebulan. Lantas, berapa persentase uptime setiap bulan? Berikut perhitungannya.
30 hari x 24 jam = 720 jam aktif
720 jam aktif – 5 jam tidak aktif = 715 jam tersedia
715 jam tersedia / 720 jam aktif x 100% = 99,30% uptime
Bagaimana, mudah bukan? Kamu cukup menggunakan rumus di atas apabila ingin mengetahui nilai persentase uptime. Dengan begitu, memudahkan kamu memilih layanan hosting terbaik dengan uptime yang tinggi.
Strategi Meningkatkan Uptime Server
Ada beberapa strategi untuk meningkatkan uptime agar website bisa pengguna akses dengan mudah tanpa gangguan. Adapun strategi meningkatkan persentase uptime server agar optimal adalah sebagai berikut:
1. Pilih Layanan Hosting Terbaik
Kamu bisa melakukan riset ekstensif, kemudian memilih provider layanan hosting yang memiliki reputasi yang handal dan kuat. Temukan penyedia layanan hosting dengan rekam jejak yang aman dan terbaik.
Meskipun tidak semua hosting sama karena catatan uptime yang berbeda, tetapi kamu pilih layanan hosting yang menyediakan harga transparan. Selain itu, pastikan menawarkan uptime 99,9% dan skalabilitas yang bagus seperti layanan hosting dari Jagoan Hosting.
2. Mengkompress Website Kamu
Strategi kompresi halaman website bisa membantu untuk meningkatkan uptime. Kamu bisa memakai kompresi GZIP untuk menghemat bandwith, mengurangi error, dan mengurangi durasi pemuatan website.
Namun, jika kamu ragu memakai kompresi GZIP apakah berhasil meningkatkan uptime, maka kamu bisa pakai alat pemeriksa kompresi GZIP. Seharusnya setelah dikompresi, uptime bisa semakin meningkat.
3. Optimalkan Ukuran Gambar
Semakin banyak gambar pada halaman website, semakin lama waktu pemuatannya. Jika website kamu sulit diakses karena terlalu berat, maka kamu bisa mengambil langkah memperkecil ukuran file gambar.
Dengan mengoptimalkan ukuran gambar, maka lebih sedikit memori dibutuhkan sehingga waktu pemuatan lebih cepat. Saat ini ada banyak aplikasi kompres gambar gratis tanpa menurunkan kualitas dan ukuran.
4. Kompres File JavaScript
Kompres semua file JavaScript ini melibatkan penghapusan file ekstra, mengurangi ukuran file, dan meningkatkan waktu akses pembuatan website. Selain itu, memuat file JavaScript pihak ketiga secara asinkron.
Ketika kamu memuat JavaScript secara asinkron, maka website tidak akan terhenti atau offline meskipun terjadi kerusakan pihak ketiga. Ini mungkin bisa kamu coba untuk meningkatkan uptime website kamu.
5. Melakukan Server Monitoring
Server monitoring merupakan pemantauan dan analisis secara terus-menerus terhadap kinerja server. Jika website terjadi down atau terhenti, maka kamu bisa cepat memperbaiki agar website aktif dan berjalan kembali.
Kamu bisa menggunakan server monitoring yang terbaik untuk membantu menjaga uptome tetap stabil dan ketersediaan. Alat server monitoring ini bisa mendeteksi masalah dan melakukan pemeliharaan terjadwal.
Tips Memilih Hosting dengan Uptime Tinggi
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika memilih hosting website. Jangan sembarang memilih penyedia hosting website. Berikut tips memilih hosting dengan layanan uptime server yang tinggi:
1. Pilih Penyedia Hosting Berkualitas
Jika kamu tidak ingin mengalami downtime dalam waktu lama, maka kamu pilih penyedia hosting yang sudah terpercaya. Cari penyedia hosting yang memiliki rekam jejak yang bagus dan memberikan jaminan.
2. Keandalan dan Ketersediaan
Jika memilih hosting pada server dengan uptime di bawah 50%, maka kamu akan banyak kehilangan pengunjung dan berimbas pada pendapatan. Oleh karena itu, pilih hosting dengan uptime yang terjamin tinggi.
3. Memiliki Infrastruktur Redundant
Jika kamu ingin uptime hosting yang tinggi, maka pilihlah penyedia hosting yang memiliki redundansi pada infrastrukturnya. Ini telah mencakup penyimpanan data, server redundant, dan komponen jaringan server.
4. Jaminan dan Kompensasi Uptime
Layanan hosting yang handal akan menawarkan kompensasi kepada pelanggan yang terkena dampak gangguan server yang berakibat down. Pastikan penyedia hosting memberikan jaminan dan kompensasi uptime.
Itulah beberapa tips memilih hosting yang terbaik dengan uptime tinggi sehingga website kamu terjamin aman. Pilihlah perusahaan penyedia hosting yang sudah terpercaya, memiliki reputasi baik, dan aman.
Jika kamu membutuhkan hosting handal dan memiliki uptime server tinggi, maka kamu bisa menggunakan hosting dan VPS Server di Jagoan Hosting yang bergaransi. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, hubungi Jagoan Hosting sekarang!
FAQ
Apa yang dimaksud dengan uptime server?
Uptime server adalah metrik untuk mengukur ketersediaan dan keandalan server yang mengacu pada jumlah waktu server aktif dan server tidak aktif.
Apa dampak downtime terhadap kinerja website?
Dampak downtime terhadap website adalah merusak reputasi website, menurunkan peringkat website di Google, dan menurunkan kepuasan pelanggan.
Bagaimana cara menghitung persentase uptime?
Cara menghitung persentase uptime cukup mudah adalah dengan membagi seluruh total waktu tersedia dengan waktu aktif kemudian dikalikan 100%.
Apa alasan uptime itu penting bagi website?
Uptime memiliki peran penting karena membantu meningkatkan kepercayaan dan reputasi, pendapatan, ketersediaan akses, dan pengalaman pengguna.
Bagaimana cara memilih hosting uptime tinggi?
Salah satu cara memilih hosting dengan uptime tinggi adalah pilih penyedia layanan hosting dengan reputasi yang andal dan kuat seperti Jagoan Hosting.