Pengertian Use Case Diagram, Simbol, Contoh & Cara Buatnya

use case diagram

Jika tertarik membangun karir di dunia digital, use case diagram adalah salah satu hal yang cocok untuk dipelajari. Pasalnya, kamu harus tahu bagaimana cara membuat pemodelan terlebih dahulu sebelum dalam membuat software maupun aplikasi.

Nah, use case diagram sendiri ternyata merupakan bagian dari UML (Unified Modeling Language) yang umumnya digunakan untuk menggambarkan hubungan sistem dengan pengguna. Lalu, seberapa pentingkah diagram ini? Temukan jawabannya dalam artikel berikut, Sob!

Apa itu use case diagram?

Oke, jadi apa itu use case diagram? Use case diagram adalah satu dari berbagai jenis diagram Unified Modelling Language (UML) yang menggambarkan hubungan interaksi antara aktor dan sistem. Yang dimaksud aktor disini dapat berupa manusia atau perangkat.

Jadi, secara umum bisa didefinisikan bahwa pengertian use case diagram adalah teknik guna menunjukkan hubungan antara pengguna sistem dengan sistem itu sendiri. Hasilnya berupa skema sederhana untuk memudahkan user membaca dan memahami informasi yang diberikan.

Simbol-simbol pada use case diagram

Sampai sini apakah kamu sudah paham tentang apa itu use case diagram, Sob? Nah, perlu diketahui, dalam diagram ini juga terdapat simbol-simbol yang berguna sebagai media penyampai pesan.

Kita bisa lihat gambar simbol-simbol diagram use case yang biasa digunakan di bawah ini. Simbol-simbol tersebut nyatanya lebih sedikit dibandingkan simbol pada flowchart diagram maupun ERD.

Simbol-simbol pada use case diagram

Fungsi use case diagram

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa use case diagram adalah termasuk ke dalam Unified Modelling Language diagram, yang mana proses pembuatannya dilakukan sebelum kita masuk pada rancangan konsep Data Flow Diagram. Terdapat tiga fungsi dari penggunaannya, yakni sebagai berikut.

1. Memperlihatkan proses aktivitas dalam sistem

Fungsi pertama yaitu berperan memperkenalkan tahap awal setiap kegiatan proses dalam sebuah sistem yang sedang dikembangkan. Hal tersebut memudahkan pengembang dalam menentukan kebutuhan yang sesuai dengan software dan pengguna.

Cek Konten Lainnya:
11+ Jenis-Jenis Database, Contoh & Penjelasannya

2. Menggambarkan proses bisnis dalam sistem

Kedua, fungsi use case diagram adalah berperan menggambarkan urutan proses bisnis dengan lebih jelas, mudah dimengerti dan transparan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada sistem yang akan dikembangkan atau dibangun.

3. Sebagai jembatan antara developer dan konsumen

Yang terakhir fungsi use case diagram adalah menjadi jembatan penghubung antara developer dengan konsumen untuk mendeskripsikan kejelasan sebuah sistem yang akan dikembangkan.

Baca juga: Flowchart Adalah: Pengertian, Fungsi, Simbol dan Jenisnya

Manfaat use case diagram

Sekarang kita lanjut membahas manfaat use case diagram. Yuk kita simak bareng-bareng, Sob!

  1. Sebagai kebutuhan verifikasi.
  2. Menjadi gambaran antarmuka sebuah sistem karena setiap sistem yang dibangun harus memiliki interface.
  3. Mengidentifikasi orang yang dapat berinteraksi dengan sistem dan apa yang bisa dilakukan oleh sistem.
  4. Memberikan kepastian mengenai kebutuhan sistem.
  5. Memudahkan proses komunikasi antara domain expert dan pengguna.

Komponen use case diagram

Terdapat tiga komponen utama untuk membuat desain sketsa atau diagram. Komponen-komponen itu di antaranya:

1. Sistem

Komponen ini menyatakan batasan dari sistem dengan aktor yang menggunakannya. Sistem di sini diberikan label-label yang sesuai. Namun, umumnya sistem tidaklah diberi gambar karena kita tidak terlalu memberikan makna pada sebuah desain diagram.

2. Actor

Meskipun banyak yang menyangka bahwa aktor adalah sebuah diagram, tetapi nyatanya tidak. Aktor bukanlah bagian dari diagram. Aktor di sini mempunyai peran begitu penting, yaitu menciptakan use case jadi lebih mudah. Aktor menjelaskan siapa yang berinteraksi dengan sistem.

Selain itu aktor juga akan memberikan informasi sekaligus menerima informasi dari sistem. Hebatnya, kedua aktivitas tersebut bisa terjadi secara bersamaan, Sob. Namun, aktor sama sekali tidak mengontrol sistem, melainkan hanya memberi gambaran tentang hubungannya dengan sistem tersebut.

3. Use case

Komponen selanjutnya adalah use case. Use case merupakan komponen gambaran fungsional dalam sebuah sistem. Dengan begitu, pengguna atau konsumen dapat mengetahui setiap fungsi yang dibangun dalam sistem tersebut.

Relasi dalam use case diagram

Use case diagram juga mempunyai beberapa relasi. Setidaknya terdapat 3 relasi yang digunakan. Apa saja contoh relasinya?

1. Association

Association adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi interaksi yang dilakukan oleh aktor tertentu dengan use case tertentu. Ini digambarkan dengan garis penghubung antara aktor dengan use case.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu jQuery? Kenali Fungsi, Cara Menggunakan dan Contoh

2. Generalisation

Generalisasi adalah hubungan antara dua use case atau dua aktor. Dimana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya.

3. Dependency

Dependency adalah relasi yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu include dan exclude. Include berfungsi untuk mengidentifikasi hubungan atau relasi antara dua use case, dimana use case yang satu akan memanggil use case lainnya. Sementara exclude merupakan jenis yang jika dilakukan pemanggilan memerlukan suatu kondisi tertentu dan akan terjadi dependensi.

Syarat penamaan

Syarat penamaan use case diagram adalah nama yang diberikan mempunyai definisi sesimpel mungkin dan mudah dipahami.

  1. Aktor
Aktor
  • Aktor merupakan manusia, perangkat, atau bahkan sistem yang menjadi peranan dalam keberhasilan sebuah operasi dalam sistem yang dibangun.
  • Aktor memberikan informasi dan juga menerima informasi dari sistem.
  1. Use Case
Use case
  • Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor
  • Biasanya dinyatakan dengan kata kerja awal di awal frase nama use case
  • Merepresentasikan fungsi dan kebutuhan dari perspektif pengguna

Baca juga: Apa Itu Algoritma Pemrograman? Fungsi, Cara Kerja & Contohnya

Contoh use case diagram

Contoh use case diagram d isini mengambil sebuah operasi di mesin ATM. Yuk simak bareng-bareng Sob!

Contoh use case diagram

Aktor yang terlibat:

  • Nasabah
  • Pihak bank
  • Operator ATM

Dalam contoh tersebut, use case meliputi transfer, tarik tunai, cek saldo, session, transaksi, system startup, dan system shutdown. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. System Startup

Sistem ini akan dihidupkan oleh operator saat posisi switch berada pada “ON”. Operator akan memasukkan sejumlah uang pada brankas ATM sehingga mesin dapat terhubung ke bank dan nasabah bertransaksi melalui mesin ATM.

2. System Shutdown

Sistem akan dimatikan dengan mengarahkan switch ke posisi OFF ketika dipastikan tidak ada lagi nasabah yang menggunakan mesin. Biasanya ini terjadi ketika akan melakukan maintenance.

3. Session

Session akan dimulai ketika nasabah memasukan kartu ATM ke mesin ATM sampai kartu ATM dicabut dari mesin.

4. Transaksi

Transaksi meliputi transfer, tarik tunai, dan cek saldo.

5. Transfer

Transfer dibagi menjadi transfer antar sesama bank atau beda bank. Diperlukan kode bank tujuan apabila transfer dilakukan ke bank yang berbeda.

Cek Konten Lainnya:
14+ Plugin Social Media untuk Wordpress Terbaik

6. Tarik Tunai

Adalah proses penarikan uang dari saldo, biasanya tertera pada menu tampilan utama.

7. Cek Saldo

Cek saldo berguna untuk memperoleh informasi atas saldo rekening seorang nasabah.

 Cara membuat use case diagram

Dalam cara membuat use case diagram, Kenworthy (1997) memaparkan jika kamu dapat menuliskan langkah-langkah proses pembuatan use case dalam sebuah narasi. Berikut beberapa caranya.

  • Pertama, identifikasi dulu siapa saja yang akan menggunakan
  • Memilih alat yang akan membantu untuk penerapannya
  • Tentukan apa saja yang akan dilakukan oleh pengguna, dan setiap aktivitas apa saja yang dilakukan oleh pengguna akan menjadi use case
  • Untuk setiap use case, kamu perlu memutuskan rangkaian setiap aktivitas secara normal
  • Jelaskan tahapan dasar dalam mendeskripsikan use case diagram. Kamu dapat coba menjelaskan apa saja yang dilakukan pengguna dan apa yang bisa dilakukan sistem, sebagai bentuk interaksi yang perlu diketahui
  • Saat tahapan dasar dilakukan, maka pertimbangkan rangkaian aktivitas menurut jalur aktivitas dan berikan jalur aktivitas alternatif pada diagram
  • Selanjutnya, kamu dapat mencari kesamaan antara use case, kemudian catat hasilnya
  • Ulangi langkah kedua hingga ketujuh untuk pengguna yang lainnya

Oke Sob, itulah penjelasan mengenai use case diagram mulai dari fungsi, manfaat, hingga contoh dan cara kerjanya. Semoga artikel ini dapat membantumu agar lebih mahir dalam memahami bidang pemodelan dan pemrograman ya, Sob!

Nah, buat kamu yang sedang meniti karir pada dunia pemrograman, tidak hanya mempelajari use case diagram, kamu juga harus pintar memilih server untuk software atau aplikasi dengan tepat.

Maka dari itu, Jagoan Hosting menawarkan salah satu layanan andalannya yaitu, VPS Indonesia. Satu layanan ini bisa memenuhi semua kebutuhanmu mulai dari membuat learning management system, online storage, dan lain sebagainya. 


Kamu juga bisa mendukung digitalisasi pendidikan dengan VPS, karena layanan ini bisa membuat server ujian online hingga server PPDB online. Menarik bukan? Awali karirmu dengan layanan Jagoan Hosting! Kamu juga bisa cari tahu juga informasi lain mengenai teknologi hanya di Jagoan Hosting. Sampai jumpa!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Project Management vs Software Development_ Apa Sih Bedanya_
Read More
Project Management vs Software Development: Apa Sih Bedanya?
Kalau kamu bekerja di dunia startup tentu nggak asing dengan pengembangan software alias software development, kan Sob? Selain…
microsoft clarity
Read More
Mengenal Microsoft Clarity, Fitur dan Cara Pakainya
Tidak mau kalah dari google lewat google analytics-nya, Microsoft pun telah meluncurkan tools yang mereka beri nama microsoft…