Setiap pengguna WordPress sudah seharusnya mengetahui arti WordPress htaccess, fungsi, cara setting hingga cara membuatnya. File ini membantu kamu melakukan banyak hal di WordPress tanpa harus meninggalkan dashboard.
Dalam melakukan tugasnya, situs WordPress bergantung pada beberapa file inti penting dan .htaccess termasuk salah satunya. Meskipun secara default hanya melakukan beberapa tugas, namun ini akan lebih baik jika kamu tambahkan.
Sehingga penambahan file .htaccess sangat membantu memberikan kenyamanan dan meningkatkan keamanan situs. Berikut ini terdapat penjelasan lengkap tentang arti, fungsi hingga cara membuat dan setting file .htaccess.
Apa itu WordPress .htaccess?
WordPress htaccess merupakan singkatan dari hypertext access yang termasuk file inti WordPress. Ini sangat penting karena digunakan untuk menonaktifkan dan mengaktifkan fitur website yang di hosting di Apache.
Bukan hanya itu saja, namun file .htaccess yang terletak di dalam direktori root WordPress lebih terkenal sebagai file konfigurasi server.
Secara default, file .htaccess pada WordPress bisa kamu gunakan untuk mengelola struktur permalink dan redirect.
Bahkan banyak plugin WordPress yang juga menggunakan file .htaccess agar dapat berjalan dengan baik. Termasuk juga plugin caching dan plugin keamanan yang memodifikasi dan menulis ulang file .htaccess agar fungsinya berjalan dengan baik.
Bukan hanya itu saja, namun file .htaccess juga memungkinkan kamu untuk mengubah konfigurasi per direktori. Bisa juga mengubah halaman index default dan mengubah zona waktu website.
Selain itu juga ada beberapa perubahan konfigurasi server lebih lanjut seperti.
- File .htaccess dapat membantu dalam menulis ulang URL SEO friendly agar kemampuan Crawling Search Engine dan Indeks meningkat.
- Mengatur Redirect 302 ke domain sementara atau Redirect 301 dengan tujuan memindahkan semua traffic HTTP ke website HTTPS.
- Mengaktifkan hotlink protection untuk melindungi penggunaan bandwidth dan mencegah hotlinking dari website.
- Menampilkan halaman error khusus yang berbeda dari pesan halaman error 404 not found di website.
- Mengubah pembatasan akses agar tidak semua file dapat mengakses website kamu dan membuat website jauh lebih aman.
- Tersedia direktori perlindungan password karena mengharuskan user untuk mengatur password dan file .htpasswd yang valid. Hal ini akan mencegah pengguna yang bertujuan merusak website masuk ke dalam website.
- Akses halaman generator .htaccess gratis untuk membuat snippet kode dan menetapkan aturan lanjutan dalam website Sob.
Fungsi File WordPress .htaccess
File .htaccess memiliki banyak fungsi yang belum banyak orang ketahui secara berbeda-beda. Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari hypertext access atau file .htaccess yang bisa kamu pelajari.
1. Mengatur Akses dan Melindungi Direktori
File .htaccess memiliki fungsi utama untuk mengatur akses ke direktori tertentu dalam server website. Pengaturan ini memungkinkan pengguna untuk dapat membuat batasan akses tertentu pada file dan direktori.
Tentu saja hal ini sangat berguna dan membantu dalam melindungi file yang sensitif. Selain itu, pengaturan file .htaccess juga dapat mencegah akses tidak sah ke website.
2. Mencegah Hotlinking ke Konten
Hingga saat ini masih banyak pemilik situs website yang belum mengetahui apa itu hotlinking yang sebenarnya. Padahal, kehadiran hotlinking sangat merugikan karena dapat membuat situs website kamu menjadi lambat.
Hal ini bisa terjadi karena ada situs website lain yang memonopoli server kamu untuk memuat gambar serta konten lainnya. Dengan adanya file .htaccess, maka hotlinking konten ini dapat kamu cegah dan situs menjadi tidak lagi lambat.
3. Konfigurasi Custom Error Pages
File .htaccess juga memiliki fungsi untuk konfigurasi customer eror di website. Apabila tidak segera dikonfigurasi, maka lama eror hanya akan memperlihatkan kode eror saja.
Misalnya Error 404 atau Server Error – 500, tanpa konfigurasi maka akan tetap menampilkan seperti itu saja.
Dengan WordPress htaccess kamu bisa membantu memperbaiki masalah pengguna serta menampilkan pesan error yang lebih informatif.
4. Mengubah Halaman Indeks Website
Bukan untuk mengedit file index.php, namun dengan .htaccess kamu dapat mengubah halaman indeks website. Caranya cukup mudah, yaitu dengan menggunakan perintah directoryindex.
5. Membuat Redirect ke Halaman Lain
File .htaccess sangat bermanfaat ketika kamu ingin melakukan pengalihan sementara atau bersifat permanen. Ini akan membuat kamu lebih nyaman dan bervariasi dalam menggunakan WordPress.
Cara Membuat File .htaccess WordPress
Terkadang, beberapa pengguna perlu membuat file .htaccess sendiri karena tidak semua instalasi WordPress menyediakan file ini di dalamnya. Jika mengalaminya, maka jangan khawatir ya Sob.
Kamu bisa langsung membuatnya dengan cara manual melalui file manager atau FTP Client dengan cara berikut.
- Login ke cPanel hosting situs web yang kamu pakai menggunakan username dan password yang telah disertakan saat pembelian layanan hosting. Jadi kamu perlu membuka email dari provider hosting yang digunakan.
- Saat login berhasil, nantinya akan langsung masuk ke halaman utama dan pada bagian Files, carilah menu File Manager.
- Gulir layar ke bagian bawah hingga menemukan folder ‘public_html’, lalu buka folder tersebut.
- Kamu bisa langsung mencari file bernama .htaccess yang memiliki ikon warna ungu. Apabila tidak ada, maka file htaccess masih disembunyikan server.
- Maka dari itu, kamu perlu membukanya terlebih dahulu dengan memilih menu Settings di pojok kanan atas. Kemudian pilih ‘Show Hidden Files’ lalu klik Save.
- Apabila file .htaccess sudah muncul, klik edit dengan logo pensil di menu bagian atas.
- Jika kamu ingin membuat file .htaccess default, maka tinggal salin script tersebut kemudian tempelkan pada kolom yang sudah tersedia. WordPress yang sudah menggunakan banyak custome tentu saja akan memiliki banyak script.
- Klik ‘Save Changes’ di bagian pojok kanan atas dan selesai, kini file .htaccess telah berhasil dibuat.
Cara Setting .htaccess WordPress
Saat pertama kali meng-install WordPress, maka kamu akan mendapatkan setting default file .htaccess. Sayangnya, file ini masih disembunyikan pada direktori root hosting yang Sob gunakan.
Namun, kamu bisa melihat setting default file .htaccess pada WordPress di bawah ini.
#BEGIN WordPress
RewriteRule ^index\.php$ – [L]
RewriteCond
%{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond
%{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule ./index.php [L]
# END WordPress
Banyak pemilik WordPress yang masih sering mengabaikan setting ini. Padahal, setting ini sangat diperlukan ketika website mengalami error pada bagian file .htaccess.
Jadi, cara yang paling mudah untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan replace file .htaccess baru. Mengingat ini merupakan cara yang paling cepat dan aman untuk mengembalikan website agar bisa diakses kembali.
Biasanya, file .htaccess ini hadir dalam format txt. Jadi, kamu bisa membuatnya sendiri di notepad kemudian di save dan upload pada direktori root website.
Ingat bahwa letak file .htaccess di WordPress adalah pada bagian direktori root website.
Jangan lupa untuk penamaan file tidak boleh salah karena ini sangat berpengaruh dan dibaca oleh server. Contoh penamaannya yang benar yaitu ‘.htaccess’ dengan menggunakan format text atau txt.
Penutup
Sebenarnya file WordPress htaccess dapat kamu temukan secara default ketika pertama kali meng-install WordPress. Jika tidak menemukan, kamu bisa langsung membuatnya sendiri sesuai penjelasan tersebut.
Pelajari step by step dengan baik dan seksama. Tentu saja kamu juga harus memahami lebih dahulu fungsi file WordPress tersebut agar tidak salah langkah.
Itulah pembahasan seputar WordPress htaccess, kalau kamu lagi butuh hosting dan domain untuk bikin website, langsung aja cek Hosting Murah dan jangan lupa untuk Cek Domain Murah juga di Jagoan Hosting!