Manajemen Proyek Backward Pass – CPM atau Critical Path Method adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian penting atas terselesainya proyek secara keseluruhan. Hal ini memiliki makna, bahwa tidak terselesaikannya suatu aktivitas tepat waktu akan menyebabkan proyek mengalami keterlambatan karena waktu finish proyek akan menjadi mundur atau delay.
Dalam menghitung metode CPM, ada 3 asumsi dasar, yaitu proyek hanya memiliki satu initial event (start), dan satu terminal event (finish). Yang kedua, saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat terjadinya initial event adalah LS = ES.
Dalam menghitung atau menentukan jalur kritis, terdapat dua teknik yang digunakan, yaitu hitungan maju (forward pass) dan hitungan mundur (backward pass). Nah, kali ini kita hanya akan membahas tentang manajemen proyek backward pass.
Pengertian Proyek
Pertama-tama, kamu harus tahu dulu Sob apa itu proyek. Proyek adalah gabungan dari sumber daya seperti manusia, material peralatan dan biaya atau modal yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Selain itu, proyek juga suatu rangkaian kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berurutan dengan logika menggunakan banyak jenis sumber daya yang dibatasi oleh biaya, mutu, dan waktu.
Pengertian Manajemen Proyek Backward Pass
Setelah mengetahui definisi proyek, selanjutnya adalah manajemen proyek. Manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu, waktu, serta keselamatan kerja.
Seperti yang sudah kamu ketahui, Sob, kita hanya akan membahas mengenai manajemen proyek backward pass. Metode ini dimulai dari finish menuju ke start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).
Berikut adalah aturan hitungan mundur atau backward pass.
- Waktu paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
- Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi dua kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai, maka dapat diperoleh nilai slack atau float, yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.
Ada beberapa langkah standar yang harus diperhatikan dalam membuat jalur kritis, adalah sebagai berikut :
- Membagi semua pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang bisa dibilang sejenis.
- Menentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone (Kata lain timeline yang kerap digunakan dalam manajemen proyek dan dapat mempermudah estimasi waktu penyelesaian proyek).
- Menentukan keterkaitan (interdependencies) antara kelompok-kelompok pekerjaan yang sudah dibagi tersebut.
- Menentukan critical path method antar milestone berdasarkan hubungan saling keterkaitannya.
- Membandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan.
Bagaimana, Sob? Sudah paham sedikit mengenai manajemen proyek backward pass? Pastinya sudah, kan! Nah, jika proyek kamu membutuhkan server yang keren dan dapat memenuhi segala kebutuhanmu, bisa banget nih berlangganan VPS terbaik di Jagoan Hosting. Yuk, segera berlangganan! Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan penawaran terbaik dan menikmati promo Super Deal Jagoan Hosting.