Hai, Sob!
Docker portainer sudah menyediakan template WordPress yang siap pakai sehingga kamu bisa dengan mudah menginstall WordPress. Yuk, simak caranya di bawah ini!
Step 1: Masuk portainer
Pertama, login pada akun Docker Portainer. Pada halaman Home klik instance environment portainer kamu > di sidebar menu sebelah kiri, expand menu Templates > pilih Application
Step 2: Tambahkan template WordPress
Pada kolom pencarian di sebelah kanan atas, ketik ‘Wordpress’ , maka akan muncul stack Wordpress dan klik stack tersebut.
Step 3: Konfigurasi template
Sesuaikan pengaturan template sesuai kebutuhan kamu. Untuk kolom Name direkomendasikan diisi dengan kombinasi huruf kecil, _, -, atau angka ya, Sob. Jika sudah, klik button Deploy the stack untuk memulai proses instalasi. Portainer akan membuat container untuk WordPress dan database yang diperlukan.
Step 4: Akses WordPress
Setelah selesai, kamu akan diarahkan ke halaman list stack dan template Wordpress kamu terlihat di sana.
Klik nama stack kamu untuk melihat detail template stack WordPress. Di sana akan terlihat app stack Wordpress dan databasenya.
- Nama Container: Misalnya, “wordpress-stack-db-1”, untuk database dan “wordpress-stack-wordpress-1”, untuk aplikasi stack. Keduanya adalah nama-nama container. Nama-nama ini memberikan identifikasi unik untuk setiap container yang berjalan.
- State: Status dari container, seperti “running” yang ditunjukkan dengan label hijau. Ini menunjukkan bahwa container tersebut aktif dan berjalan.
- Quick Actions: Ikon-ikon untuk tindakan cepat seperti memulai (start), menghentikan (stop), dan mengedit (edit) container. Tindakan ini memungkinkan kamu untuk mengelola container dengan cepat melalui antarmuka Portainer.
- Stack: Nama stack, seperti “wordpress-stack”, yang menunjukkan bahwa container-container ini adalah bagian dari satu deployment stack. Ini mengelompokkan beberapa container yang saling terkait.
- Image: Gambar yang digunakan untuk container, misalnya “mysql:5.7” untuk database dan “wordpress:latest” untuk aplikasi WordPress. Gambar ini adalah basis dari container yang menentukan aplikasi dan dependensinya.
- Created: Waktu ketika container dibuat, seperti “2025-02-12 11:08:26”. Informasi ini berguna untuk melacak kapan setiap container dibuat.
- IP Address: Alamat IP yang diberikan kepada container, seperti “172.19.0.2” dan “172.19.0.3”. Alamat IP ini memungkinkan container untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan layanan eksternal.
- Published Ports: Port yang dipublikasikan dari container, contohnya “32769:80” untuk container WordPress. Ini menghubungkan port internal dari container ke port eksternal pada host, memungkinkan akses dari luar.
- Ownership: Kepemilikan container, seperti “administrators”. Menunjukkan siapa yang memiliki hak manajemen atas container tersebut.
Setelah deployment selesai, akses instalasi WordPress kamu dengan membuka alamat IP server dan port. Contoh: http://<IP-server>:<port>. Informasi port kamu lihat di bagian Published Ports.
Kemudian lanjutkan dengan mengikuti wizard instalasi WordPress untuk mengatur situs web kamu.
Demikian install Wordpress dengan template di Docker Portainer, mudah kan, Sob? Selamat mencoba ya.
Apabila ada yang masih bingung, kamu bisa bertanya kepada Tim Support Jagoan Hosting via Live Chat atau Open Ticket, Sob!
Portainer adalah perangkat lunak manajemen container yang digunakan untuk menerapkan, memecahkan masalah, dan mengamankan aplikasi di berbagai lingkungan, seperti cloud, Read more
Halo, Sob!Setelah kamu menginstal container Docker Portainer di Layanan Hosting Nebula Jagoan Hosting, selanjutnya kamu dapat mengatur akun Docker Portainer Read more
Halo, Sob!Setelah berhasil instalasi dan set up akun di Docker Portainer, langkah selanjutnya adalah menambahkan user untuk memberikan akses dan Read more
Jika kamu pernah panik karena lupa password pengguna di Docker Portainer, jangan khawatir, Sob. Kamu bisa melakukan reset password dengan Read more